Dalam
semaraknya dampak pemanasan global yang mengakibatkan suhu udara di lingkungan
semakin tinggi, terutama di wilayah kota pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr. Ing. Ir. Widodo
Brontowijoyo.MSc selaku Ketua Pusat Studi Perubahan Iklim dan Kebencanaan
(PuSPIK) sekaligus Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) ikut
berpartisipasi mengenai global climate change dan memberi banyak solusi tentang
permasalahan tersebut dengan mengajak para mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan
FTSP UII yaitu Eva Hapsari, Dodit Ardiatma, Saprian, Hadi Sunapsih. Menurut
beliau, Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyebabkan pemanasan global secara alami memang
sudah ada, hanya karena ulah manusia yang malah menjadi penyumbang emisi karbon
terbesar yaitu penggunaan parfum relatif
tinggi, kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
Untuk meminimalisir pemanasan global versi
mahasiswa, Eva berkomentar bahwa sebagai pelajar kota Yogyakarta, hendaknya
kita menemukan ide-ide solusi untuk permasalahan emisi karbon yang ada seperti
membuat briket sebagai energi terbarukan yang mana asap yang dihasilkan tidak
terlalu banyak dan bisa menjadi alternatif pengganti minyak tanah dan jawaban
untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah yang belum bisa mendapatkan subsidi
rutin untuk mendapatkan gas LPG. Begitu juga dengan solusi yang dikemukakan
Dodit tentang makanan yang layak dikonsumsi adalah vegetarian, bukan berupa
daging-dagingan karena sektor peternakan di Indonesia menghasilkan karbon yang
lebih besar dari kendaraan dan industri.
1 komentar
woww..adeknya mba siska ini emng joss :)
Silahkan Beri Komentar Saudara...